Pages

Selamat Datang Di Blog Kuya
Subscribe:

Kamis, 08 November 2012

Tanggung Jawab Sosial dalam kewirausahaan di lingkungan sekitar


Pada saat kita berbisnis harus memiliki tanggung jawab sosial. Pada tulisan ini akan dibahas anggapan bahwa bisnis memiliki tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, pada saat kita berbisnis tanggung jawab sosial sangatlah penting untuk kita perhatikan. Pada saat kita mendirikan perusahaan atau mendirikan sebuah bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan saja, tetapi kita juga perlu memperhatikan nilai-nilai baik didalamnya.
Usaha yang akan saya bahas disini yaitu pembuatan sepatu futsal yang dikelola oleh saudara saya sendiri. Pada wirausaha ini kita dapat memesan barang yang akan kita pesan langsung ke pembuat sepatunya, misalnya dalam ukuran sepatu yang besar, melebihi ukuran sepatu yang biasa di pasaran, sehingga dengan ukuran sepatu yang pas untuk kaki kita bisa diproduksi disana, sehingga kita tidak perlu mencari kesana kemari dengan ukuran yang melebihi batas normal tersebut, akan tetapi, harga yang ditawarkan akan sedikit berbeda. Pada usaha ini biasanya diberi waktu paling lama dalam pembuatan sepatunya selama 7 hari, jika konsumen meminta pesanannya lebih cepat pengerjaannya, maka biaya yang dikeluarkannya akan lebih banyak.
            Wirausaha ini memiliki tanggung jawab terhadap konsumennya, jika konsumen memesan barang yang banyak dan dalam tempo waktu, maka, pihak wirausaha ini akan mengejar target yang diminta oleh sipemesan tadi, sehingga tidak membuat pelanggannya kecewa, akan tetapi, jika pesanan sedang banyak, maka pemesan harap bersabar  jika pesananya tidak diterima, karena target pemesan yang lebih dahulu harus diselesaikan.
            Wirausaha ini memperkerjakan yang di ambil dari warga – warga sekitar, agar mengurangi tingkat pengangguran yang semakin meningkat di kampung tersebut.

Wirausaha Dalam Melakukan Perencanaan Dan Perekrutan Tenaga Kerja



Merencanakan dan Memprediksi Pekerjaan
Merencanakan pekerjaan adalah sebuah bagian integral dari strategi perusahaan dan proses perencanaan SDM. Merencanakan pekerjaan atau personil adalah proses menentukan posisi apa yang harus diisi dalam perusahaan, dan bagaimana mengisinya.
Setiap pilihan akan menghasilkan rencana SDM-nya sendiri. Karyawan yang ada mungkin membutuhkan pelatihan, pengembangan, dan bimbingan sebelum mereka siap untuk mengisi pekerjaan baru. Mencari membutuhkan ketentuan perekrutan apa yang harus digunakan.
Memprediksi Pasokan Tenaga Kerja dari Dalam
Tugas utamanya adalah menentukan karyawan yang mana yang bisa memenuhi syarat untuk lowongan yang diproyeksikan itu. Untuk hal ini, harus mengetahui beberapa keterampilan karyawan sebagaiu kualifikasi mereka saat ini.

a) Sistem Manual dan Bagan Pengganti

Para manajer menggunakan beberapa perangkat manual sederhana untuk menelusuri kualifikasi karyawan. Persediaan personil dan catatan perkembangan seperti memberi informasi tentang kualifikasi atas setiap karyawan. Informasi itu termasuk pendidikan, kursus yang disponsori perusahaan yang pernah diambil, karier dan minat perkembangan, bahasa dan keterampilan.
Bagian pengganti personil adalah catatan perusahaan yang memperlihatkan prestasi dan kemampuan tenaga kerja dari dalam untuk dipromosikan pada promosi yang lebih penting. Mereka memperlihatkan prestasi dan kemampuan promosi sebagai potensi pengganti untuk setiap posisi. Sebagai alternatif, bisa mengembangkan kartu pengganti posisi.

b) Sistem Informasi Terkomputerisasi

Umumnya perusahaan tidak menelusuri kualifikasi ratusan atau ribuan karyawan secara manual. Kebanyakan perusahaan mengkomputerisasikan data informasinya, dengan menggunakan beragam sistem software.
Pada sebagian sistem ini, karyawan dan departemen SDM memasukkan informasi tentang latar belakang karyawan, pengalaman, dan keterampilan, seringkali dengan menggunakan internet perusahaan. Saat seorang manajer membutuhkan tenaga untuk satu posisi, manajer itu menjelaskan posisi tersebut. Setelah memindai database tenaga kerja, sistem itu akan menghasilkan sebuah tenaga kerja yang memenuhi syarat.
Dengan keterampilan yang terkomputerisasi seperti demikian bisa termasuk:

a.      Kode Pengalaman Kerja adalah sebuah daftar jabatan pengalaman kerja, atau kode yang menjelaskan pekerjaan seseorang di dalam perusahaan.
b.      Pengetahuan Produk adalah level pemahaman karyawan tentang lini produk atau jasa.
c.       Pengalaman Industri adalah pengalaman industri seseorang, karena untuk beberapa posisi, pekerjaan dalam industri yang terkait sangatlah berguna.
d.     Pendidikan Formal adalah setiap institusi pendidikan tingkat kedua, bidang studi, gelar yang didapat, dan tahun lulus.
e.    Kursus Pelatihan adalah kursus yang diambil atau dilakukan oleh karyawan, termasuk kursus yang diselenggarakan oleh perusahaan dari luar seperti Asosiasi Manajemen Amerika.
f.       Keterampilan Berbahasa Asing adalah bahasa apa, derajat kefasihan, lisan, dan tertulis.
g.       Batasan Relokasi adalah keinginan karyawan untuk direlokasikan dan lokasi yang diinginkannya.
h.     Minat Karir adalah kode pengalaman kerja untuk menunjukkan apa yang ingin dikerjakan karyawan untuk di masa depan.
i.        Penilaian Prestasi adalah diperbaharui secara periodik, bersama dengan ringkasan kelebihan dan kekurangan karyawan.
j.        Keterampilan seperti merancang interface grafis, juga level ketrampilan.


Sumber : http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Perencanaan-Personil-dan-Perekrutan.pdf