Kebajikan tampaknya merupakan sebuah kata yang telah ketinggalan jaman alias kuno. Di dalam kehidupan yang penuh dengan persa-ingan, antar kelompok-kelompok yang saling bertentangan, dan di antara berbagai jenis hubungan atau relasi antar manusia, prinsip keuntungan dan prinsip kemampuan sepertinya telah menggeser posisi prinsip moral.
Tentunya kita juga menyadari bahwa pada situasi tertentu tidak perlu terlalu menggunakan kebajikan. Kita juga pernah mendengar tidak sedikit cerita-cerita yang mengatakan bahwa kebajikan dan kejujuran merupakan kebodohan.
Prinsip bahwa kebajikan merupakan suatu pengetahuan adalah bahwa untuk mengatahui kebajikan adalah dengan melakukan kebaikan. kejahatan, kekeliruan atau semacanya muncul karena kurangnya pengetahuan, ketidakacuhan, dan ketiadaan lainnya. jika mengetahui kebajikan adalah dengan melakukan kebaikan, maka kekeliruan hanya datang dari kegagalan untuk mengetahui apa yang baik. "Tak ada orang yang melakukan kejahatan secara sukarela", kalau mengetahui kebaikan tentang sesuatu (dalam hal apapun itu), seseorang tak mungkin bermaksud memilih kejahatan.
Ketika kebajikan dan kejahatan saling berhadapan, kebajikan selalu tampak lemah tak berdaya, sedangkan kejahatan akan selalu tampak begitu besar dan kuat. Kejahatan akan menjulurkan tangan kejam tanpa keraguan sedikit pun untuk menyakiti kebajikan, sementara kebajikan itu sendiri selalu beradap pada posisi tidak bertahan apalagi melawan.
Kejahatan akan menghalalkan apa pun yang dilakukannya, dan oleh karena itu kejahatan memiliki berbagai jenis senjata. Sedangkan kebajikan tidak melakukan apa pun, dan oleh karenanya senjata yang dimiliki sangat minim jika dibandingkan dengan kejahatan. Kebajik-an acap kali kalah di tangan kejahatan.
Namun orang pada umumnya cenderung lebih menyukai kebajikan, menyambut baik kebajikan, dan mendambakan kebajikan.
Dengan memiliki kebajikan kita baru dapat meraih kebahagiaan, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat bergaul dalam damai dan kebahagiaan, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat mencurahkan segenap pikiran dan tenaga untuk mengerjakan hal-hal yang bersifat membangun, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat melepaskan diri dari pertarungan yang menghabiskan energi dan tidak pernah berkesudahan, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat memperoleh kesehatan yang normal, dengan memiliki kebajikan kita baru dapat mewujudkan kedamaian dunia.
Inilah kekuatan dari kebajikan. Kekuatan dari kebajikan justru terletak pada hakikatnya sebagai milik manusia.